Profil Desa Sukareja
Ketahui informasi secara rinci Desa Sukareja mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sukareja, pusat pemerintahan Kecamatan Warureja, Tegal. Mengupas tuntas data demografi, potensi ekonomi pertanian dan jasa, pemerintahan yang transparan, serta infrastruktur strategis di jalur Pantura. Informasi akurat dan relevan bagi publik
-
Pusat Pemerintahan dan Layanan
Desa Sukareja merupakan ibu kota Kecamatan Warureja, menjadikannya pusat kegiatan administrasi, pemerintahan, dan layanan publik bagi wilayah sekitarnya
-
Pertumbuhan Infrastruktur
Pemerintah desa aktif mengakselerasi pembangunan infrastruktur vital, seperti penerangan jalan umum, yang didanai melalui Dana Desa untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga
-
Transparansi dan Digitalisasi
Desa Sukareja secara aktif memanfaatkan teknologi informasi melalui situs web resmi desa untuk menyebarkan informasi publik, program pemerintah, dan laporan kegiatan, menunjukkan komitmen terhadap pemerintahan yang terbuka

Terletak di lintasan strategis jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, Desa Sukareja tidak hanya menjadi sebuah pemukiman, tetapi juga jantung dari Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Sebagai ibu kota kecamatan, Sukareja memegang peranan krusial dalam dinamika pemerintahan, sosial dan ekonomi di wilayahnya. Dengan populasi yang terus berkembang dan upaya pembangunan yang kian progresif, desa ini menampilkan potret sebuah wilayah yang bergerak maju, memadukan fungsi pelayanan publik dengan potensi ekonomi lokal yang beragam. Keberadaannya sebagai pusat administrasi menjadikan Sukareja sebagai barometer kemajuan dan etalase pelayanan bagi desa-desa lain di sekitarnya, sekaligus menjadi gerbang utama yang menghubungkan Kecamatan Warureja dengan denyut perekonomian regional.
Lokasi Strategis dan Kondisi Demografis
Desa Sukareja secara geografis berada pada posisi yang sangat menguntungkan. Kantor pusat pemerintahan desa yang beralamat di Jalan AMD Nomor 15 menjadi pusat koordinasi pembangunan wilayah. Wilayah desa ini memiliki luas total 2,62 km² (262 hektare) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023. Letaknya yang berada di pusat Kecamatan Warureja menjadikannya mudah diakses dan menjadi titik sentral bagi kegiatan masyarakat. Desa ini berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam kecamatan yang sama, memperkuat interaksi sosial dan ekonomi antarwilayah. Sebelah utara Kecamatan Warureja berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan Kabupaten Pemalang, sebelah selatan dengan Kecamatan Jatinegara dan Kedungbanteng, serta sebelah barat dengan Kecamatan Suradadi, menempatkan Sukareja dalam koridor lalu lintas yang ramai.
Secara demografis, berdasarkan data kependudukan dari situs resmi desa, Desa Sukareja dihuni oleh 5.079 jiwa. Komposisi penduduknya terdiri dari 2.580 laki-laki dan 2.499 perempuan. Dengan luas wilayah 2,62 km², kepadatan penduduk Desa Sukareja mencapai sekitar 1.938 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, mencerminkan fungsinya sebagai pusat kegiatan kecamatan. Tingginya populasi ini menjadi modal sosial yang besar sekaligus tantangan bagi pemerintah desa dalam menyediakan layanan publik yang memadai serta lapangan kerja yang cukup untuk menopang kehidupan warganya. Mayoritas penduduk hidup dalam lingkungan yang dinamis, di mana sektor jasa dan perdagangan tumbuh berdampingan dengan sektor pertanian yang masih menjadi bagian dari kultur ekonomi masyarakat.
Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik
Sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Warureja, struktur tata kelola di Desa Sukareja berjalan secara aktif dan terorganisir. Pemerintah Desa Sukareja, di bawah kepemimpinan Kepala Desa, bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa. Transparansi menjadi salah satu pilar utama dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan situs web resmi sebagai media informasi utama. Melalui platform digital tersebut, pemerintah desa secara rutin mempublikasikan berita terkini, laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), serta program-program yang sedang dan akan dijalankan. Langkah ini tidak hanya memenuhi amanat keterbukaan informasi publik tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparat desa.
Berbagai program pemerintah pusat dan daerah tersalurkan secara efektif, seperti penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dilaksanakan secara berkala untuk membantu meringankan beban ekonomi warga kurang mampu. Pemerintah desa juga proaktif dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparaturnya, salah satunya dengan mengadakan bimbingan teknis mengenai pengelolaan situs web desa. Inisiatif seperti ini memastikan bahwa seluruh perangkat desa mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman digital. Komitmen terhadap pelayanan publik juga terlihat dari kesiapsiagaan sosial, seperti pembentukan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang aktif dalam kegiatan mitigasi dan penanggulangan bencana di tingkat lokal. Keberadaan kantor kecamatan dan Puskesmas Warureja di wilayah ini semakin memperkuat fungsi Sukareja sebagai pusat layanan.
Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian Utama
Perekonomian Desa Sukareja ditopang oleh beberapa sektor utama yang saling melengkapi, yakni pertanian, perdagangan, dan jasa. Sebagai bagian dari Kabupaten Tegal yang agraris, lahan persawahan di sekitar Sukareja masih menjadi sumber penghidupan bagi sebagian warga. Komoditas utama yang dihasilkan antara lain padi dan bawang merah, sejalan dengan pola pertanian di Kecamatan Warureja pada umumnya. Meskipun luas lahan pertanian mungkin tidak seluas desa-desa lain yang lebih agraris, sektor ini tetap memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan lokal. Namun ciri khas utama ekonomi Sukareja terletak pada sektor perdagangan dan jasa, yang tumbuh subur berkat statusnya sebagai ibu kota kecamatan.
Banyak warga yang menggantungkan hidupnya pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Warung makan, toko kelontong, penyedia jasa perbengkelan, dan berbagai usaha lainnya bertebaran di sepanjang jalan utama desa. Letaknya yang dilalui jalur strategis menjadikan kegiatan ekonomi di desa ini sangat dinamis. Pasar kecamatan yang berada di Warureja juga menjadi pusat perputaran ekonomi yang menarik pedagang dan pembeli dari Sukareja maupun desa-desa tetangga. Di sisi lain, sektor jasa juga berkembang, terutama yang berkaitan dengan layanan pemerintahan dan pendidikan. Keberadaan kantor-kantor dinas tingkat kecamatan dan sekolah-sekolah di wilayah ini secara tidak langsung menciptakan peluang ekonomi turunan, seperti usaha kos, fotokopi, dan penyediaan alat tulis kantor.
Pembangunan Infrastruktur dan Kesejahteraan Sosial
Pembangunan infrastruktur menjadi fokus penting bagi Pemerintah Desa Sukareja untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu program yang menjadi sorotan baru-baru ini yakni realisasi pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di 33 titik strategis di lingkungan desa. Proyek yang didanai dari alokasi Dana Desa (DD) tahun 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, terutama pada malam hari. Meskipun saat ini masih dalam proses menunggu aktivasi aliran listrik dari PLN, inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam memanfaatkan anggaran secara tepat guna untuk kebutuhan mendasar warganya.
Dalam sebuah kesempatan, Kepala Desa Sukareja, Dulhalim, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas. "Pemasangan PJU ini adalah bukti nyata bahwa Dana Desa kami alokasikan untuk kepentingan langsung masyarakat. Kami ingin warga merasa aman saat beraktivitas di malam hari. Selain infrastruktur fisik, kami juga berkomitmen pada transparansi. Digitalisasi melalui website desa kami harapkan dapat menjadi jembatan informasi yang efektif antara pemerintah dan warga," ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi visi pembangunan yang seimbang antara kemajuan fisik dan keterbukaan informasi. Di bidang sosial, kehidupan masyarakat diwarnai dengan semangat gotong royong dan kepedulian. Kegiatan sosial seperti santunan rutin bagi anak yatim dan kaum dhuafa yang diinisiasi oleh berbagai komunitas lokal menunjukkan kuatnya ikatan sosial di antara warga. Keberadaan lembaga kemasyarakatan yang aktif, termasuk tim SIBAT, menjadi modal sosial yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.
Arah Pembangunan dan Prospek Masa Depan
Menatap ke depan, Desa Sukareja memiliki prospek yang cerah sebagai pusat pertumbuhan di Kecamatan Warureja. Dengan fondasi sebagai pusat pemerintahan, lokasi strategis, dan komitmen pada pembangunan infrastruktur serta transparansi, Sukareja berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Tantangan utama yang dihadapi yakni pengelolaan dampak urbanisasi seiring dengan statusnya sebagai ibu kota kecamatan, termasuk penyediaan lapangan kerja yang memadai bagi populasi yang terus bertambah dan pengelolaan lingkungan. Optimalisasi potensi UMKM melalui pembinaan dan fasilitasi akses permodalan dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat struktur ekonomi lokal.
Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan juga menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing warga. Kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi lahirnya inovasi dan wirausaha baru. Dengan terus melanjutkan pembangunan yang partisipatif dan berbasis pada kebutuhan riil masyarakat, Desa Sukareja berpotensi tidak hanya menjadi pusat administrasi yang efisien, tetapi juga sebuah teladan dalam pembangunan desa yang berkelanjutan di Kabupaten Tegal.